Thursday, September 18, 2008

Global Warming - Toasted Frog Are We?

(image from Earth)
Are we really a toasted Frog? It is said that if a frog poured into a boiling water in a pan, reflectly she will jump out instantly to avoid the killing heat. But if she is already in the water when it is cold and then slowly heated until boiled she will not think to leave or to move. Then she will be dead in her "what she believe a comfort zone", unnoticed, anawared of the dying environment changing around her. A resistance to change...
Very much with human.

Bumi ini sedang sekarat. Cerita kodok ini memang perumpamaan klasik, tapi menurutku masih relevan. Tidak salah film An Inconvenient Truth menggunakannya sebagai analogi. Aneh memang, berawal dari sebuah post di Blog seleb tentang global warming aku mulai deep dive menggali fakta mengenai ini dan hasilnya seperti dipukul dikepala pakai palu 150 kg versi komik Citihunter.
The
Earth is really dying !!

Dan seperti biasa, sudah bukan kebetulan lagi, kalau tiba-tiba dua minggu lalu aku ditugaskan membuat sebuah presentasi mengenai Clean Development Mechanism dalam sebuah Forum Konsultasi Publik project CDM. Memang Dia yang Maha Menempatkan Peristiwa, tidak ada kebetulan yang sempurna. Dan habislah satu hari minggu lalu memborong semua film tentang Global Warming : An Inconvenient Truth, Eleventh Hour, Day After Tomorrow, Flood, Earth. To get a complete view what is really going on, even in Hollywood version.

Ternyata kita bentar lagi mo balik ke jaman es, pantesan Cinta Laura bilang Global Warming is Cool Hahaha


Jika dipikir lagi berapa orang di bumi ini yang aware terhadap hal ini, bahkan yang terpelajar dan masih mau belajar pun -dua kombinasi populasi tersedikit di bumi- masih hanya sepersekian persen yang tahu dan mau tahu lebih jauh. Jikapun orang-orang awam ini dikasih tahu paling jawabannya hanya,"udahlah kalo mau kiamat ya terjadi ajah".

Ya memang sih, kalo dikehendaki kiamat ya terjadi aja, gak bisa diapa-apain. Meskipun dari banyak perspektif mengarah ke tahun 2012, seperti dikatakan bahwa tahun 2012 es di Arktik akan habis.Sama aja dengan alasan orang gak takut rokok mengganggu kesehatan. Mati ya mati ajah...

It will come - wheter we aware or not


(Image from Eleventh Hour)

Sudah bertahun-tahun yang lalu isu global warming ini dikemukakan, seingatku SMA dulu sudah ada mode green fashion - sticker being green dsb. Tapi seiring berlalunya waktu hanya menjadi fad, flavour of the month, mode yang trend dan timbul tenggelam.

Unfortunately, kenyataannya global warming - atau sebaiknya kita menggunakan istilah yang lebih baku, Climate Change (perubahan iklim) - tetap melanjutkan aktivitasnya dengan tenang tanpa peduli manusia jadikan ini trend atau tidak. Dan jika saja kita lebih bijak melihat fenomena yang ada akhir-akhir ini, bersiaplah menerima berita bahwa Ice Age akan datang kurang dari sepuluh tahun lagi (2012 exactly the forecast, dari berbagai sumber). Just watch this movie then give a conclusion after that : Eleventh Hour, An Inconvenient Truth (by Al Gore).

Atau pikirkan fenomena terakhir ini : banjir rob Jakarta dan Semarang (permukaan air naik akibat kutub yang mencair), badai Katrina dan yang sekarang sedang berlangsung Hurricane Ike yang membuat 1 juta penduduk Houston mengungi, pecahan pulau es sebesar Manhattan di kutub yang lepas dari mainland.

Setidaknya summit di Bali pertengahan tahun lalu, Protocol Kyoto tentang perubahan iklim, atau kesediaan negara maju membeli carbon credit sudah menunjukkan bahwa ini adalah masalah besar dunia. Cobalah sedikit membaca tentang hal ini.

Aku sedang berpikir untuk renovasi rumah, mungkin tambah sedikit bunker, isolation wall, biogas digester dari septic tank, dan instalasi oxygen supply. Mungkin ada baiknya ditambah water treatment facility dan gudang kecil untuk penyimpanan sardin kaleng, sosis beku dan pastinya kopi instan yang banyak. Nantinya kalau jaman es tiba, setidaknya aku masih bisa menikmati sosis panggang sambil ngopi, sambil sesekali keluar bermain ski.

Hihihi, no quote for this time
This is serious problem, take this seriously

No comments:

Post a Comment