Sunday, May 31, 2009

Abundant Mentality | How abundant can you go?

A lot of fortune and good thing would come, if only we don't mind who will take advantages of our excellence works. Abundant mentality therefore, will give back in the most disguised way (postulat#11, imamwahyudi.com)

Hihihi, seandainya saja yang membuat quote ini seseorang yang terkenal pasti quote ini akan sering digunakan dalam buku-buku motivasi, atau di kelas-kelas training, atau disampaikan dengan berapi-api di acara televisi dengan pembicara yang yang meyakinkan dan membuat anda tercengang dengan buaian kata-kata indah. Sayangnya bukan, yang nulis cuma seorang karyawan yang setiap pagi harus scan in kehadiran sebelum jam 8 kalo gak mau absennya jadi pemegang rekor di akhir bulan ;-p

Abundant mentality, mentalitas kelimpah ruahan. Jebolan Astra Management Program pasti masih ingat dengan paradigma ini, atau paradoks mungkin? Kami dilatih untuk selalu memiliki mental melimpah ruah, bahwa untuk win-win itu tidak boleh ada yang lose, bahwa mengalah satu langkah kadang dapat memenangkan semua orang, bahwa bekerjalah seperti anda tidak membutuhkan uang (dan paradoksnya untuk orang yang tidak punya mental ini : kalo dah punya uang ngapain kerja? Xixixix)

Abundant Mentality memiliki prinsip bahwa hidup ini menyediakan resource yang sangat banyak yang tidak perlu diperebutkan, bahwa kompetisi tidak diperlukan jika saja semua orang percaya bahwa masing-masing mempunyai kesempatan untuk sama-sama menang. Bahwa dengan memberi, semua akan menerima dan mungkin sesuatu yang lebih akan disediakan oleh alam semesta (the Divine One).

Dan logika ini sangat sulit diterima oleh beberapa orang yang secara budaya dilahirkan untuk memenangkan persaingan. Bahwa jika kamu tidak menang maka kamu kalah. "Cem mana bisa semuanya menang, catur aja harus ada yang kalah bang?!? Kalo remis, main lagilah kita". Nah lo, matilah tuh Trainernya menghadapi orang macam gini.

Seandainya saja semua orang percaya pada Laws of attraction, percaya pada Emotional Bank Account, percaya pada "There's a good thing in everyone", apalagi pada Qada dan Qadar (nah yang ini panjang nih). Hanya dengan inilah, prinsip Abundant Mentality ini bisa terjadi. Dan jika anda bingung dengan istilah Inggris ini atau terjemahannya yang juga sulit, mungkin anda lebih familiar dengan kata : Ikhlas. Konsepnya luar biasa, tapi menjalaninya luar binasa.

My grandfather once told me that there are two kinds of people: those who work and those who take the credit. He told me to try to be in the first group; there was less competition there ~Indira Gandhi

Hihihi, kalo quote yang ini orangnya terkenal sih :-p

5 comments:

  1. Sobat... kalau kita mau sebenarnya bisa saja... seperti artikel yang ada pada blog saya yaitu dimana ada kemauan, disana ada jalan.

    ReplyDelete
  2. Salam
    Saya percaya bahkan yakin, Alloh akan selalu memberi apa-apa yang dibutuhkan makhluknya asal mau meminta (berdoa), hmm Ikhlas ya..cara paling indah menjalani hidup meski akan dirintang dengan kata "tetapi" :)

    ReplyDelete
  3. @nenyok
    Setuju denganmu,...tetapi...
    :-p

    ReplyDelete