Saturday, November 15, 2008

Butterfly Effect - We create others destiny

It is said that a flap of a butterfly wing in Brazil somehow could create a Tornado in Texas (Butterfly Effect, presented in 1972). Should be mean that what ever we do to other entity surround us, in a way somehow could determine others destiny in the future ahead.

Saat Edward Lorenz memperkenalkan istilah ini - bahwa sedikit kepakan kupu-kupu pada sistem cuaca yang mendukung dapat membelokkan arah dari sebuah tornado - mungkin menjadi perdebatan yang sulit untuk diterima. Namun pembuktian secara simulasi membenarkan theori ini.

Butterfly Effect menggambarkan bahwa hal kecil yang terjadi pada alam, pada sistem tertentu merupakan faktor pengubah kecil yang pada kondisi yang tepat dapat mengakibatkan perubahan besar bahkan katastropik. Pembuktian dari theori ini dilakukan Edward Lorenz dengan simulasi komputer. Dengan membuat sebuah program tentang cuaca dengan persamaan matematika, ada nilai awal yang harus diinput. Perubahan kecil pada nilai awal sistem ini ternyata menghasilkan simulasi cuaca yang sangat berbeda

Mudahnya adalah seperti membuang sepuntung rokok di jalan tol. Pada kondisi normal rokok ini akan mati, entah terlindas ban mobil, terkena air atau mati sendiri. Tapi suatu saat ada kondisi dimana sebuah truk pengangkut bahan bakar Pertamina berhenti karena macet. Dan keran penutup bahan bakar masih meneteskan sedikit, mengenai pijaran api dari puntung yang terkena angin. Bahan bakar itu menyala, kemudian merambat dan meledakkan truk. Truk meledakkan bahan bakar ke seantero penjuru dan akibatnya seluruh mobil yang macet di jalan itu ikut meledak dan menjadi kebakaran besar.

Takdir mendukung Butterfly Effect, sebuah faktor kecil dari tangan Sang Pencipta.

Pijaran api adalah kepakan sayap kupu-kupu, kebakaran besar adalah tornado. Pijaran api menghasilkan panas, kepakan kupu-kupu menghasilkan angin. Kebakaran besar adalah sistem yang mengalami katastropik demikian juga dengan tornado. Dan itu bisa diakibatkan oleh hal kecil, kepakan kupu-kupu. Namun tidak semua kepakan kupu-kupu menghasilkan tornado, seperti tidak semua puntung rokok membuat kebakaran di jalan tol.

Ini berbeda dibandingkan dengan Domino Effect, Snow Ball Effect ataupun Chain Reaction. Ketiga istilah terakhir ini mempunyai kepastian dalam peramalan hasilnya yang dapat disimulasi dengan persamaan matematika. Butterfly Effect bermain di wilayah takdir. Bahwa suatu hal kecil di garis takdir - pada kondisi yang tepat - dapat mengubah garis takdir secara keseluruhan.

Dan sebenarnya jika dipikirkan kembali, Siapakan yang menaruh titik itu di garis takdir?

Sometime we don't mind about a small thing we do to other people or to our surrounding, or even to our universe

Somehow we don't know, that a small sarkastic word from us could lead someone for a hatred, lead to catastrophic revenge, finally creating a tiran.

Somehow we don't know, that a small money to a begging child, live in the street, could save him from sturfing death in the day after, and that child finally become a doctor that save thousand lives including our own children

Somehow we don't know that a small advise to a friend - said with jokes and humour,unconciously - finally leads an inspiration, leads motivation and make him a president 20 years after

Somehow, we don't realize that every time, we are creating a flap of Butterfly. Wether it leads to tornado, or leads to breezing wind, destiny decide.

But then, will you be a wing that leads to other goodness??
Act random kindness everyday, even small one, randomly, as much as you can
Destiny decide the rest...

7 comments:

  1. Bagus artikelnya....

    ReplyDelete
  2. sooo... always listen to the 'little tiny voice' in you :)

    ReplyDelete
  3. " just believe, a little thing can make an effect"..

    ReplyDelete
  4. inspiratif banget artikelnya mas....

    ReplyDelete
  5. masih ruwet seperti dulu,
    it's been a long time no see bro..........!

    ReplyDelete
  6. @sudiarsa: Hueheheh... Gler, begitulah kawan kita yang satu ini. Ruwet? Ga sih, mungkin si Imam sedang mencoba mengurai isi otaknya menjadi helaian-helaian yang penuh makna.

    @imam: Kadang begini, Mam. Ketika aku nonton siaran langsung Manchester United di TV, biasanya bakalan ga menang. Jadi aku merasa menjadi pembawa sial buat Man Utd ketika nonton. Aku merasa debaran jantungku akan mempengaruhi permainan mereka. Makanya sebisa mungkin aku hindari nonton siaran langsungnya, berharap berita esok hari Man Utd menang. Apa ini bisa dikategorikan Butterfly Effect?

    ReplyDelete
  7. To Ani & Tyas : Thanks. Yours also :-)
    To Eca : Nice quote there.
    To Tyas :
    To Sudiarsa & Wira : Hahaha, masih ruwet kah ??
    Untuk Manchester itu yang sial kamu Wir, nonton selalu pas MU kalah
    Hahaha
    It's call Projection in psychology. Next post coba deh nulis tentang itu

    ReplyDelete