Wednesday, May 21, 2008

A Decade of Love

Friendship that have survived for ten years would likely a friendship that last forever.

A Decade of Love, a rare kind friendship that built from love and caring. Aku tak pernah bisa berhenti bersyukur atas hidup, bagaimana Tuhan menempatkanku pada sebuah komunitas komunitas terbaik dari sekolah hingga saat ini. Dan Ie98its telah menginjak usia ke 10, gerombolan lulusan SMA dari berbagai daerah yang mengadu ilmu di kota Surabaya di tahun 1998 kini sudah menjadi professional-profesional muda di bidangnya masing-masing. Beruntung karena pada tahun itulah orang-orang terbaik yang pernah kukenal masuk ke komunitas ini, tidak kurang satu tahun tidak lebih satu tahun.

Dan event A Decade of Love telah membuktikan kesejatian dari friendship ini.

Banyak hal yang berubah, karena anggota kami bertambah dengan pasangan masing-masing dan juga bayi-bayi generasi kedua. Sifat-sifat yang semakin dewasa (meski kadang untuk seseorang baru terlihat ketika lagi sharing serius ;-p), empati yang terlatih di dunia kerja, dan pembicaraan yang sudah tidak lagi tentang bokep atau girl next door atau lokasi clubbing baru. Kedewasaan memang menyakitkan, satu-satunya cara menahannya adalah dengan menyatu kedalamnya, merasakan artinya dan menjalaninya dengan pasrah sekaligus bersyukur.

Dalam setiap reuni akan ada stigma who brings what dan who becomes what. Kompetisi klasik atas pencapaian hidup. Tapi menurutku itu hal yang positif, satu hal yang memacu kerja keras dari setiap anggota untuk menjadi yang terbaik dalam generasinya. It’s a human instinct, daripada susah-susah ditutupi mending sekalian dimanfaatkan untuk motivasi. Dan sebuah visi tak terucap dari sharing A Moment to Remember menjadikan sebuah tenaga tambahan buat semua. Bahwa komunitas ini adalah komunitas great people, yang nantinya harus mewarnai building block dari kebangkitan bangsa Indonesia.

Lahirlah sebuah permintaan komitmen: orang BI harus menetapkan tujuan hidup menjadi Gubernur BI, orang Pertamina harus menjadi Direktur Pertamina, tukang telpon harus siap jadi Direktor TELKOM, si Adira Man harus jadi minimal VP untuk Card Development, Unilever Guy harus dirikan retail consumers good setara Wal Mart, juga IT Director di Mandiri, Business Development Director BRI, top position di Sampoerna, BCA, Niaga, Astra, Argon Medica, kampus ITS, pemkot dan apapun itu institusinya.

Dan biarkan aku menjadi pencatat perjalanan komunitas luar biasa ini, menjadi pengumpul Kristal-kristal mimpi, penyusun kepingan kepingan sukses dan pengurai garis takdir. Apapun artinya istilah itu, yang penting sepertinya keren untuk diucapkan.

“There is always an answer for a dream for those who seek for it. They said our life is a canvas, and God gave us hand to seek for brush and paint to colorize it, to make it bright or dark, to make it beautiful or abstract, to make it live..or unluckily death”

No comments:

Post a Comment