Saturday, January 31, 2009

Renewable Energy | Pembangunan Berkelanjutan Untuk Generasi Mendatang

Post kali ini sedikit lebih serius, mudah-mudahan jadi masukan untuk pemerintah dan generasi muda Indonesia. Terinspirasi dari blogger-blogger yang menyuarakan kebangkitan bangsa Indonesia. Majulah terus komunitas blogger nasionalis :-)

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam beberapa puluh tahun kedepan dunia akan kesulitan mendapatkan bahan bakar fossil. Dengan tingkat produksi saat ini di Negara kita, Indonesia, dapat diperkirakan apabila dalam 50 tahun ke depan tidak ada sumber minyak baru yang diekplorasi maka cadangan minyak Indonesia akan habis bis bis.

Then what? Sementara jumlah kendaraan bermotor meningkat, industri semakin digalakkan, pertumbuhan perkotaan semakin meluas – sebuah fenomena yang menjadikan ketergantungan akan bahan bakar minyak menjadi mutlak. Dalam film Mad Max kita melihat bahwa krisis bahan bakar ini memicu perang antar Negara, hingga dunia hancur dalam peradaban yang barbarian dimana bahan bakar adalah titik ketertarikan utama.

Sebuah peradaban akan tetap hidup ketika mampu beradaptasi dengan lingkungan. Dan untuk itulah istilah Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) harus menjadi isu utama untuk Negara ataupun perusahaan. Sebagai sebuah entitas, perusahaan dan Negara memiliki perilaku yang sama. Membutuhkan resource, memiliki proses yang majemuk dan menghasilkan output yang bernilai tambah, serta tentunya membutuhkan profit untuk tetap hidup dan berkembang.

Sustainable Development | Sebuah keharusan untuk generasi mendatang
Sustainable Development adalah strategi bagaimana entitas ini mampu beradaptasi menghadapi perubahan lingkungan-dalam hal ini kelangkaan bahan bakar minyak, energy, dan natural resource (sumber daya alam). Secara definitive Sustainable Development berarti strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan kemampuan generasi mendatang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya juga. Ya benar, pikirkanlah masa depan generasi muda meski gokil-gokil macam Johanas anak SMA dari Bogor yang naksir temen sekelasnya (Hahaha, loe masuk Koran lagi Jo !!)

Salah satu aspek penting dalam Sustainable Development adalah inisiasi energi terbarukan (Renewable Energy). Yaitu sumber energi yang berasal dari sumber alami, yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Dan Indonesia lebih dari cukup memiliki seluruh potensi yang dibutuhkan untuk itu. Yang diperlukan adalah bahwa pemimpin bangsa menyadari dan menggerakkan bangsa untuk mewujudkan itu.

Potensi Renewable Energy Indonesia yang tak terbantahkan :
1. Geothermal
Geothermal adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi. Prinsipnya adalah menggunakan panas dari situs vulkanik untuk menjalankan boiler (pemanas uap) sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Indonesia dikenal sebagai Negara kepulauan dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Meski ini merupakan potensi bencana namun juga di sisi lain sebagai potensi energy geothermal terbesar di dunia.

2. Biofuel
Biofuel merupakan konversi produk dari tanaman untuk menjadi sumber energy hidrokarbon yang lebih ramah lingkungan. Sempat booming di tahun 2006 namun tanpa strategy dan peraturan yang mendukung Biofuel ini (Biodiesel, bioethanol) semakin pudar dan tidak terarah. Meski presiden SBY sangat aware dan concern terhadap masalah ini namun implementasi ke dunia industry oleh jajaran pemerintah masih sangat kurang. Indonesia harus belajar dari Brazil yang menjadi Negara penghasil biofuel terbesar di dunia dengan agraris menjadi kekuatan utama.
Indonesia telah menjadi negara penghasil CPO terbesar di dunia mengalahkan malaysia. Tidak boleh dilupakan Indonesia telah dianugrahi tanah tersubur dengan tongkat dan batu jadi tanaman. Fokus, ke arah pembangunan agraris berbasis ketahanan pangan dan ketahanan biofuel akan menjadikan Indonesia berjalan dengan tegak diantara negara-negara besar dunia.

3. Solar Voltaic
Saat ini matahari yang bersinar sepanjang tahun di Indonesia baru dimanfaatkan untuk bikin ikan asin dan pabrik sumur di pantai Kuta (Sumur = susu dijemur :-p). Padahal potensi ini dapat dikonversi menjadi energy tenaga surya yang tanpa emisi karbon. Sudah saatnya sumur di Kuta diganti menjadi solar cell. Apalagi sudah ada UU anti pornografi. Hehe gak ada hubungannya.

Masih banyak potensi Renewable Energy Indonesia jika mau dikupas satu persatu. Namun fokus pada hal yang menjadi kekuatan lebih baik daripada bermimpi banyak tanpa aksi.

Why not us, Indonesia, become the most Sustainable Country since we have all the resource to do it
Why not us, Indonesia, become the leader of Renewable Energy technology development since we have a lot of intelligent people (yes, we won all the science olympic every year)
Why not us, Indonesia, become a respectable nation, known for our spirit and passion to build a world that last for generations

Why not you
Become a part of it...

13 comments:

  1. nice idea.

    menurut saya, kenapa susah mereka hanya berpikir keuntungan pribadi. jadi kebanyakan di korupsi sehingga susah bangun tenag aterbarukan.

    untuk geo thermal sepertinya sudah mulai banyak deh :), untuk biofuel seinget gue rada susah karena proses pengolahannya masih sangat sukar.

    untuk solar volatik. jujur gue sangat sedih padahal di khatulistiwa. di luar negeri penggunaan solar cell yang lagi di teliti adalah third generation dan sudah masuk ke fourth generation. sedangkan indo baru frist generation.

    makanya untuk pribadiku sedang bingung bagaimana bisa mengembangkan solar cell ini :)
    oyah legi berpikir menggunakan prinsip kerja yang sama dengan goethermal

    salam

    ReplyDelete
  2. Wah sebagai seorang yg kadang2 gokil,Ombung jadi tertantang mencetuskan ide gokil mengenai bahan bakar dari air saja. soalnya Indonesia tuh termasuk negara maritim, so airnya banyak banget. gimana kalau air tsb kita panaskan,dg begitu akan memuai dan menjadi uap, nah uap itulah yang jadi bahan bakar. bener ga seh?

    ReplyDelete
  3. Buset ! , jangan kasi tau gw ada dibogor

    Mafia Se-depok bisa ngejar2 gw ....

    Ya enggak lah...

    Hehehehehe, memang sih tu cewe mantap....

    Tapi.....

    sadis bro... wakakakakakaka

    ReplyDelete
  4. To Mas Sukra :
    Implementasi yang fokus, itu yang pemerintah belum tunjukkan. ESDM sudah bergerak, BPPT juga mengembangkan Geothermal, tapi tetap saja belum synchronized. Masih tersekat departemental. Semoga pemerintahan mendatang lebih aware dan terarah.

    Mungkin ada opini lain dari sisi blogger pemerintah? :-)

    To Ombung :
    Hihihi, iya gokil dikit. Soalnya ide itu sudah ditemukan tahun 1900-an oleh James Watt. Namanya mesin uap :-p

    To Johannas :
    Sadis apanya Jo, emang lu udah pernah ngapain kok tau kalo style-nya sadis?(Eh lu belum 17 ya pasti gak ngerti maksudnya, wakakaka)

    Any other opinion, guys and girls? :-)

    ReplyDelete
  5. Karena Indonesia adalah negara raksasa yang masih tertidur...!

    ReplyDelete
  6. Nafsu memenuhi keinginan-keinginan manusia banyak yang kelewatan, sehingga merusak lingkungan, merusak bumi...

    ReplyDelete
  7. Great Thinking, bro...

    And i think we all must agree that in order to overcome the next-era challenges, we urgently need to implement what so called as "Sustainable Development"...

    WHY?

    Because we live in the fast-changing world, where every species (not only human) facing the massive-reduction of any nature-resources (especially the un-renewable resources). The word "consumerism", "exploitation", and "industrialization" described enough the causation of this rapid "lacking of resources"...

    So, WHAT is the "Sustainable Development"?
    Sustainable Development is ‘development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs’. (Hargroves & Smiths, eds.: 2005).

    And, HOW we should implement this "Sustainable Development"?
    First, we need to change (or, minimally, shift) our paradigm about the "society", "environment", "modernization", and also, "future". By changing this paradigm (which demand us to escalate the level of our thinking toward every problem), we will began to reduce one basic problem that everybody (or, we can say, every nation) has: the simplistic thinking - or even, the failed thinking.
    Second, we also need to comprehend the whole structural problem that has been arouse. By knowing these problems, we will be one step ahead to solve the problems. (To mention these problems, ie. : [to developt a renewable] energy systems; [to developt] chemical, material, and building technologies; [to preserve] world natural species and ecosystems; and - the most important of all - to gain the stable and long-lasting PEACE.
    And, Third. The keyword for this successful changing are "Technology"; "Transformation" (rather than only "balance"); and "synergical collaboration between power and action of business, goverment, and civil society tripolar".

    And, finally..it leaves us with the "WHO" question here...
    By asking the "who" means that we're not understand yet the urgency and the tendency of this "Sustainable Development". For those who have gained the correct -or even new- paradigm, they will say: "Who" is "WE". It is our role, act, hope, vision, or, dream to fight for what we believe in. No matter what it cost us, no matter how hard the challange are. WE are the solution, dear friends. ALL WE are responsible for the changing, and also face-shaping of -not only- our future, but the more important is, the future of our descendants.

    So, let us keep on our mind, that the word "I" is enclosed/included on the "WE" phrase.

    ReplyDelete
  8. Amazing review bro Ahmad !!
    I am already in the rail now by the way. Doing pilot project in Sustainable Development, and mostly in Renewable Energy.
    Surely, I will accept any passionated fellow :-)

    To Shanty : Welcome back also :-)

    ReplyDelete
  9. Hehe... Thank You, bro :D
    Maap kepanjangan.... jadi antusias aja dengan topiknya yg rada serius tapi bermanfaat ini..

    Salut karena kang Imam udah on the track nih. Kalo boleh tau renewable energynya di bidang mana? Geothermal; biofuel; solar voltaic??? Keknya ada yg kurang tuh -kalo boleh nambahin- Wind-Powered Generator (WPG).

    Dulu di kampus tertarik neliti dan ngembangin WPG. Sayang sy hanya jadi observer aja, bukan researcher...

    But now, if u need any accompanies.. i'm glad to be one of them... Of course if i'm still capable to do the requirements.

    ReplyDelete
  10. Tadi seselesainya bikin comment...servernya down......hiks.....
    jadi, daripada kutulis ulang, langsung refer sini ya : http://ctjhin.blog.friendster.com/2008/09/relativity-in-sustainable-theory/

    Jadi... selain pemerintah yang harus 'digelitik' untuk berubah, para pengusaha juga harus punya standar yang seragam mengenai definisi "sustainable" itu sendiri.

    Btw... di ujung sana lagi ngerjain project itu terus ya?

    ReplyDelete
  11. To Ahmad :
    We could be anything that we want, as long as we are willing to do what necessary and required to be that we want...

    Kita bisa menjadi appun yang kita inginkan, selama kita bersedia melakukan hal-hal yang diperlukan untuk itu (Mario Teguh, 2008)

    To Audi :
    Iya, lagi di Belitung nih projectnya New Energy. Sepertinya sudah gak menganut pola kerja 8 jam lagi sebulan terakhir ini.
    Hihihi

    ReplyDelete
  12. Wau...
    Inovasi Yang Bagus
    Saya Turut Mendukung...
    www.segalanya.webs.com

    ReplyDelete
  13. Wah...Bos..buat apalagi mikirin Energy buat 50-70 tahun yad. bersiap aja dengan kebaikan amalan yang banyak dari sekarang. Toh 2012 kiamat...semua pasti mate toh...hiikkk...hiiikk. Kalau kiamatnya 2012 batal..yach kita serahkan aja kang Imam buat mikirannya dari sekarang. Saya setuju dan akan usul Kang Imam menjadi Ahli PenelitiUtama Senior di Pusat Penelitian Engergy Tata Surya Negeri Impian..gimana kang, setuju...??

    ReplyDelete